1 Januari 2013

MONUMEN NASIONAL (MONAS)





Pada hari Kamis, tanggal 7 Juli 2012 saya bersama Nurul (Uyung), Ayu (Ao), Isnaeni (Iis), Fahria, dan Neneng pergi ke Monumen Nasional atau disebut juga dengan monas. Mereka adalah teman-teman semasa SMA saya. Sebenarnya teman-teman yang ingin ikut cukup banyak tetapi karena ada keperluan dengan keluarganya jadi banyak diantara kami yang tidak ikut.
Pagi itu saya jajian bertemu di Stasiun Pulo Gadung jam 09.00 di dekat halte Busway. Jam telah menunjukkan pukul 09.30 tetapi saya masih saja di rumah karena saya terlambat untuk bangun. Teman-teman saya terus saja menghubungi saya tetapi tidak saya angkat karena saya takut dimarah-marahi teman-teman saya. Ketika saya sudah menaiki anggkutan umum menuju Pulo Gadung barulah saya membalas sms mereka semua. Ternyata jalan menuju stasiun terhalang oleh kemacetan yang lumayan sangat padat itu mengakibatkan saya menempuh perjalanan hamper 1 jam. Padahal seandainya jalanan tidak macet saya dapat menempuh hanya dengan 30 menit.
Sesampai di stasiun saya hanya bisa pasrah di marah-marahi teman-teman saya. Saya hanya bisa tersenyum saja. Akhirnya saya dan teman-teman saya langsung bergegas menuju loket tiket untuk membeli tiket busway yang akan kami naiki. Tak lama kemudian bus yang akan kami naiki dating dan kami langsung bergesas menaikinya. Dalam perjalanan ternyata teman saya yang bernama Neneng mukanya pucat. Ternyata dia tidak biasa menaiki bus. Kami semua panic dan menyuruh dia untuk bertahan hingga akhirnya kami sampai di koridor Gambir.
 
Sesampai disana kami langsung menyuruh Neneng untuk duduk dulu sejenak sampai akhirnya dia sudah kembali pulih. Setelah dia kembali pulih kami langsung menuju monas. Sesampai disana kami langsung berfoto-foto ria.
Kami merasa kurang puas hanya berfoto di depan monas saja. Akhirnya kami memutuskan untuk masuk ke dalam monas. Di sana juga saya dan teman-teman saya berfoto-foto. Kami juga mencoba untuk membeli tiket untuk menaiki monas lebih tinggi lagi tetapi berhubung kondisi Neneng masih belum fit jadi rencana itu kami urungkan dahulu.
 
Jam sudah menunjukan pukul 2 siang dan kamipun kelaperan dan memutuskan untuk beristitrahat di taman. Kami memesan beberapa makan sepeti popmie, rujak, nasi bungkus dan beberapa minuman. Setelah kami selesai makan kami pun langsung menuju koridor busway lagi untuk pulang kerumah. Sama seperti awal keberangkatan kami Neneng mengalami mabuk kendaraan tetapi untuk kali ini tidak terlalu parah disbanding dengan yang awal.
Sesampai di Pulo Gadung kami berpisah Nurul, Ayu, Fahria dan Neneng mereka langsung melanjutkan angkutan umur nomer 29 dan saya dengan Isnaeni menaiki angkutan 21 untuk menuju rumah kami.